by Zunaidi Aidi Tuan-Tuan on Wednesday, 03 November 2010 at 00:20
Assalammu'alaikum warahmatullah.
Inilah madah yang terase lelah.
Sedikit meminta banyak petuah.
Selalu berawal dengan bismillah.
Berjalan menapak batu.
Berharap kepastian pade yang dituju.
Kepade Allah harap diinggat selalu.
Jangan hanye selalu mengubar napsu.
Jalan - jalan yang panjang.
Semua jalan sudah terbentang.
Tinggal menggu kaki untuk melayang.
Tempulah jalan itu sejauh mate memandang.
Hidup bagaikan musyafir.
Itu bermule sejak kite lahir.
Bagai undangan yang selalu hadir.
Meskipun banyak kena sindir.
Orang yang haji berjalan ke Mekah.
Di jalannan banyak nampak orang - orang susah.
Anak - anak jalananpun makin bertambah.
Patut ditanya perhatian pemerintah.
Dijalanan bayak yang nampak.
Terutame orang - orang yang lagak.
Lewat dengan mobil - mobil besak.
Sembarangan die berbuang dahak.
Mudah ditemu anak - anak yatim piatu.
Tiade berbapak tiade beribu.
Hidup bagaikan seonggok batu.
Hanye berharap melas orang yang lalu.
Seluas - luasnye jalan.
Sejauh - jauhnye tujuan.
Tiadelah yang dapat sekekal Tuhan.
Make jangan jadikan setan sebagai kawan.
Syair ini dikarang oleh saye.
Mungkinlah tuan malas membace.
Mungkin karene terlalu panjang ba'itnye.
Padahal tuan sanggup berjalan kemane - mane.
Orang kaye banyak yang haji.
Orang yang bodoh dan miskin makin menjadi.
Orang - orang meminta jarang diberi.
Padehal harte tidaklah dibawa mati.
Jike jalan hidup mendaki.
Make batu cobaan akan terjal sekali.
Selalulah untuk berhati - hati.
Hawatir batu menyenggol kaki.
Jalan yang akhir sudah dekat.
Tentulah itu jalan akherat.
Jalan di duni'e hanye sesaat.
Hai - hati terbelok kejalan yang sesat.
Debu - debu bagai sahabat.
Bagi anak jalannan yang melarat.
Kulit terbakar dipanas yang pekat.
Tapi jiwa raga mereka sangat kuat.
Hidup jangan banyak bermanja.
Nanti menghabiskan harta orang tua.
Semangatlah dengan hidup yang telah ada.
Jangan pula dijadikan sia - sia.
Dari sejak zaman batu.
Maksudnya dari sejak zaman dulu.
Hidup mesti berguru.
Boleh dengan alam ataupun yang lebih tau.
Jalan bagi anak yatim.
Kadang dimulai sejak rahim.
Tapi hidup tdaklah zhalim.
Make dengan ilmu janganlah minim.
Hidup mesti hijrah.
Demikianlah contoh dari Rasulullah.
Biar hidup dapat berubah.
Pengalamanpun dapat bertambah.
Andai balik kampung halaman.
Berusahalah membangunkan jalan.
Agar masyarakat dapat menjadi ilmuan.
Jangan malah masyarkat yang dimakan.
Akibat kite berjalan jauh.
Susah senang pasti sudah ditempuh.
Walaupun pakaian mesti lusuh.
Badanpun bermandikan peluh.
Kite mesti sekolah tinggi.
Walaupun waktu yang ade mesti berbagi.
Kadang sekolah kadang mencari rejeki.
Pasti kite jadi orang disuatu waktu nanti.
Pandai - pandailah mencari hidup.
Make rejeki tidak akan tertutup.
Pelajarilah angin yang selalu bertiup.
Pandai sekali die menyusup.
Jalan - jalan yang berliku.
Tentu banyak kesedihan yang berlalu.
Tapi tempuhlah sekeras batu.
Make kite akan menjadi pemimpin yang dituggu - tuggu.
Jangan dikate orang jalanan.
Takut nanti diri kempunan.
Maksud saye dapat kesialan.
Karene do'e mereka diijabah Tuhan.
Kehidupan akan berubah.
Seiring waktu dan kehendak Allah.
Tapi kite juga mesti bermunajah.
Berharap mandapat berkah.
Koran - koran dijalannan.
Dijual oleh kawan - kawan.
Sekedar mencari uang makan.
Tidaklah itu memalukan.
Lebih baik jadi anak jalanan.
Jadi pejabat tapi berwatak setan.
Halal haram semu'e dimakan.
Sungguh itu sanggat keterlaluan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
SYAIR GULUNG bukanlah hanya menjadi hiburan sesaat tanpa bekas, melainkan pada lirik-lirik baitnya banyaklah mengandung nilai-nilai pendidikan dan pesan moral atau estetika dalam kehidupan sosial, berbangasa dan juga beragama yang sangat menyentuh.